TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK Aedes sp. PADA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONOROGO UTARA KABUPATEN PONOROGO
Abstract
Wilayah kerja Puskesmas Ponorogo Utara setiap tahunnya terdapat pasien DBD dengan jumlah
penderita terbanyak berumur 5-14 tahun. Penderita terbanyak adalah anak-anak Sekolah Dasar
yang biasanya berumur 6-13 tahun. Sehingga anak-anak sekolah dasar lebih rentan terkena
penyakit DBD. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan nyamuk yang menggigit
pada siang hari. Kemungkinan besar anak-anak tertular penyakit DBD di lingkungan sekolah karena
pada siang hari waktu mereka dihabiskan di sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
karakteristik tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus pada Sekolah Dasar
di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Utara Kabupaten Ponorogo tahun 2013.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data dikumpulkan secara
sistematis pada saat penelitian dilaksanakan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Sekolah
Dasar yang berjumlah 22 Sekolah Dasar (SD). Data dalam penelitian ini yaitu dianalisis secara
deskriptif dikaitkan dengan teori-teori yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Aedes lebih suka berkembang biak di kontainer yang
berisi air yang bersih yaitu bak mandi berbahan gelas atau keramik, tidak tertutup dan berwarna
gelap. Angka Container Index (CI) sebesar 21,1 % jika dibandingkan dengan standar Container
Index (CI) berarti risiko penularan tinggi karena ≥ 15 %, angka House Index (HI) adalah 59,1 %
jika dibandingkan dengan standar House Index (HI) berarti risiko penularan tinggi karena ≥ 38 %.
Untuk itu disarankansetiap Sekolah Dasar memperhatikan lingkungan sekitar sekolah khususnya
pada kontainer-kontainer penampungan air yang dapat mendukung berkembangbiaknya vektor
Demam Berdarah juga untuk dinas kesehatan agar dapat mengaktifkan petugas kesehatan dalam
upaya penyuluhan, pengendalian vektor penyakit.
penderita terbanyak berumur 5-14 tahun. Penderita terbanyak adalah anak-anak Sekolah Dasar
yang biasanya berumur 6-13 tahun. Sehingga anak-anak sekolah dasar lebih rentan terkena
penyakit DBD. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan nyamuk yang menggigit
pada siang hari. Kemungkinan besar anak-anak tertular penyakit DBD di lingkungan sekolah karena
pada siang hari waktu mereka dihabiskan di sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
karakteristik tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus pada Sekolah Dasar
di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Utara Kabupaten Ponorogo tahun 2013.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data dikumpulkan secara
sistematis pada saat penelitian dilaksanakan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Sekolah
Dasar yang berjumlah 22 Sekolah Dasar (SD). Data dalam penelitian ini yaitu dianalisis secara
deskriptif dikaitkan dengan teori-teori yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Aedes lebih suka berkembang biak di kontainer yang
berisi air yang bersih yaitu bak mandi berbahan gelas atau keramik, tidak tertutup dan berwarna
gelap. Angka Container Index (CI) sebesar 21,1 % jika dibandingkan dengan standar Container
Index (CI) berarti risiko penularan tinggi karena ≥ 15 %, angka House Index (HI) adalah 59,1 %
jika dibandingkan dengan standar House Index (HI) berarti risiko penularan tinggi karena ≥ 38 %.
Untuk itu disarankansetiap Sekolah Dasar memperhatikan lingkungan sekitar sekolah khususnya
pada kontainer-kontainer penampungan air yang dapat mendukung berkembangbiaknya vektor
Demam Berdarah juga untuk dinas kesehatan agar dapat mengaktifkan petugas kesehatan dalam
upaya penyuluhan, pengendalian vektor penyakit.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36568/kesling.v13i2.93
Refbacks
- There are currently no refbacks.