HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI KRONIK DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL

Tatarini Ika Pipitcahyani, Sri Ratnawati, Nur Lailia Kurniawati

Abstract


Abortus adalah acaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan. Faktor predisposisi antara lain usia, penyakit kronis, penyakit infeksi (toksoplasmosis,
rubella, sifilis), faktor imunologi, nutrisi, trauma fisik. Masalah di Ruang Ginekologi Akut RSUD Dr.
Moh. Soewandhie Surabaya tingginya angka kejadian abortus pada tahun 2012 dan terjadi
peningkatan sebesar 13,95% serta terdapat ibu hamil hipertensi dengan abortus. Tujuan
penelitian ini mengetahui hubungan antara hipertensi kronik dengan kejadian abortus di Ruang
Ginekologi Akut RSUD Dr. Moh. Soewandhie Surabaya.
Jenis penelitian ini penelitian analitik dengan rancang bangun cross sectional. Populasi
semua ibu hamil di Ruang Ginekologi Akut RSUD Dr. Moh. Soewandhie Surabaya Bulan April-Juni
2013 sebanyak 222 ibu . Sampel tehnik Simple Random Sampling, besar sample 143 ibu. Variabel
bebas hipertensi kronik dan variabel tergantung kejadian abortus. Pengumpulan data dengan
lembar pengumpul data yaitu sumber data sekunder, yang kemudian di analisis dengan uji Chi
Square menggunakan rumus kontinyuitas yates dan SPSS versi 16.0. Hasil yang didapat H1
diterima, H0 ditolak.
Hasil penelitian hipertensi kronik pada ibu hamil hampir setengahnya 46 (32,16%) memiliki
hipertensi kronik, kejadian abortus pada ibu hamil hampir setengahnya 52 (36,36%) mengalami
abortus, ada hubungan antara kejadian hipertensi kronik dengan kejadian abortus.
Simpulan penelitian ini hampir setengahnya ibu hamil mengalami hipertensi kronik, hampir
setengahnya terjadi abortus, ada hubungan antara kejadian hipertensi kronik dengan kejadian
abortus. Saran bagi bidan selalu memberikan motivasi pada ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan secara teratur, sehingga angka kejadian abortus dapat menurun.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 JURNAL PENELITIAN KESEHATAN