EFEKTIVITAS EKSTRAKSI ANTARA MASERASI DENGAN DIGESTI TERHADAP KADAR FLAVONOID BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus)

Vikry Nudiasari, Suhariyadi Suhariyadi, Wisnu Istanto

Abstract


Salah satu buah yang mengandung antioksidan tinggi dalam daging buahnya adalah buah naga putih (Hylocereus undatus). Untuk mengeluarkan senyawa bioaktif (antioksidan) yang ada di dalam daging buah dapat dilakukan melalui metode ekstraksi. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang efektivitas ekstraksi antara maserasi dengan digesti yang paling tepat untuk mendapatkan kadar flavonoid tertinggi dari buah naga putih (Hylocereus undatus).
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juni – Juli tahun 2018 di laboratorium BKP provinsi Jawa Timur. Untuk mendapatkan kadar flavonoid yang berbeda dari hasil ekstrak buah naga putih (Hylocereus undatus) antara ekstaksi maserasi dengan digesti. Buah naga putih (Hylocereus undatus) yang digunakan 10 buah diekstrak dengan etanol 96% dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali. Sampel yang digunakan adalah hasil ekstrak maserasi yang telah dipekatkan dengan rotary evaporator dan hasil ekstrak digesti yang telah diuapkan dengan hot plate. Kadar flavonoid dianalisis dengan metode AlCl3 (metanol, 10%, kalium asetat 1M) dan diukur absorbansinya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis lebar kuvet 1 cm dengan pembanding kuersetin standar konsentrasi 50 ppm pada panjang gelombang 430 nm.
Hasil statistika uji T-2 sampel bebas terhadap sampel buah naga putih (Hylocereus undatus) mendapatkan nilai sig (2-Tailed) sebesar 0,000 dan 0,003< α (0,05). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan kadar flavonoid terhadap hasil ekstraksi maserasi dan ekstraksi digesti. Hasil ekstraksi maserasi yang memberikan ekstrak flavonoid buah naga putih (Hylocereus undatus) paling tinggi sebesar 74,167 mgEK/g ekstrak sedangkan hasil ekstraksi digesti sebesar 8,87 mgEK/g ekstrak.
Kata kunci : kadar flavonoid, ekstraksi maserasi, ekstraksi digesti


Refbacks

  • There are currently no refbacks.