EFEKTIVITAS BIOADSORBEN KULIT KEDELAI (Glycine Max) UNTUK MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) DALAM AIR
Abstract
Kandungan besi (Fe) yang berlebih dalam air adalah salah satu permasalahan yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan air. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 standar baku mutu kandungan besi (Fe) dalam air adalah 1mg/l, jika melebihi ambang batas yang telah ditetapkan akan berdampak pada memburuknya kualitas air dan menimbulkan gangguan yang merugikan. Kandungan besi (Fe) terlarut dalam air yang berlebih, juga dapat menimbulkan warna, bau, rasa pada air. Sehingga diperlukan pengolahan untuk menurunkan kandungan besi (fe) pada air.Salah satu metode yang saat ini masih sering digunakan dan efektif untuk mengurangi pencemaran terutama pencemaran logam adalah metode adsorpsi. Bioadsorben adalah arang aktif yang berasal dari alam (bagian dari tumbuhan), sehingga inovasi untuk memanfaatkan limbah dari tumbuhan sebagai bioadsorben perlu dilakukan. Pada penelitian ini, kulit kedelai dapat dijadikan bahan bioadsorben untuk menurunkan kadar besi (fe) dalam air.
Hasil penelitian pada kadar air memenuhi standar dari SNI 06-3730-1995 tentang arang aktif teknis dengan nilai (4.16%) sedangkan untuk parameter kadar abu tidak memenuhi syarat yaitu (17.22%). Presentase penurunan besi paling bagus terjadi pada dosis 10 gr/l dimana terjadi rata-rata penurunan besi sebesar 4.08 mg/l (98%) sedangkan dosis optimum yang didapatkan dari analisis probit adalah 3.205 gr/l dimana terjadi penurunan kadar besi sebesar (80%) hingga memenuhi standar Permenkes nomor 32 th 2017.
Untuk kadar abu yang belum memenuhi standar SNI 06-3730-1995 tentang arang aktif teknis daat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas arang aktif melalui peningkatan suhu karbonisasi dan menggunakan aktivator lain untuk membuat bioadsorben kulit kedelai.
Kata Kunci : Air, Bioadsorben, Kulit Kedelai (Glycine Max), Besi (Fe).
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36568/kesling.v18i2.1105
Refbacks
- There are currently no refbacks.