ANALISIS FAKTOR YANG MENYEBABKAN DISMENORHE PRIMER MAHASISWI STIKES PEMKAB JOMBANG
Abstract
ABSTRAK
Menstruasi sebagai siklus bulanan sering menimbulkan dismenore. Remaja putri akan lebih sering merasakan sakit akibat dismenore primer karena pada usia ini terjadi optimalisasi fungsi saraf rahim sehingga sekresi prostaglandin meningkat, yang akhirnya timbul rasa sakit ketika menstruasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif observasional dengan rancangan cross sectional, bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenore. Sebanyak 104 mahasiswi sebagai responden. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur berpengaruh terhadap dismenorhe primer. Mahasiswi melakukan olahraga teratur kemungkinan tidak mengalami dismenorhe primer 12,405 kali dibandingkan dengan yang tidak pernah olahraga. Faktor usia menarche, umur, lama menstruasi, dan riwayat adanya penyakit lain tidak berpengaruh terhadap dismenorhe primer. Remaja putri termasuk mahasiswi disarankan berolahraga teratur untuk mencegah dismenore.
Kata Kunci : dismenore, faktor
ABSTRACT
Menstruation as a monthly cycle often causes dysmenorrhea. Young women will often feel pain due to primary dysmenorrhea because at this age there is an optimization of uterine nerve function so that prostaglandin secretion increases, which eventually arises pain during menstruation. This study is an observational explanatory study with a cross sectional design, aimed at identifying factors that influence the occurrence of dysmenorrhea. A total of 104 students as respondents. Questionnaires are used for data collection. The results showed that regular exercise had an effect on primary dysmenorrhea. Female students doing regular exercise may not experience primary dysmenorrhea 12.405 times compared to those who have never exercised. Menarche age, age, duration of menstruation, and history of other diseases have no effect on primary dysmenorrhea. Young women including students are advised to exercise regularly to prevent dysmenorrhea.Keywords: dysmenorrhea, factorFull Text:
PDFReferences
Daftar Pustaka
Ammar UR., 2016, The Risk Effect of Primary Dysmenorrhea on Women of Childbearing Age in Ploso Subdistrict of Tambaksari Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi. 4: 37-49.
Andriyani A., 2013, Panduan Kesehatan Wanita. 1st edition. Surakarta: As-Salam Group, Solo: hal. 8-35.
Anindita AY., 2010, Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Kunyit Asam terhadap Keluhan Dismenorea Primer pada Remaja Putri di Kotamadya Surakarta. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Anwar M, Bazind A, Prabowo RP., 2011, Ilmu Kandungan. 3rd edition. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta; hal. 182-183.
Aziato L, Florence D, Joe NACL., 2012, The Experience of Dysmenorrhea among Ghanaian Senior High and University Students: Pain Characteristics and Effects. Reproductive Health. 11: 1-10.
Bahri, A. A., Afriwardi, dan Yusrawati, 2015, Hubungan antara kebiasaan olahraga dengan dismenorhe pada mahasiswi pre-klinik Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tahun ajaran 2012 - 2013. Jurnal Kesehatan Andalas, 4 (3): 815 - 821.
Beddu S, Siti M, Viqy L., 2015, Hubungan Status Gizi dan Usia Menarche dengan Dismenore Primer pada Remaja Putri. The Southeast Asian Journal of Midwifery. 1: 16-21.
Cakir M, Ilke M, Taner K, Ilknur G, Aysenur O., 2007, Menstrual Pattern and Common Menstrual Disorders among University Students in Turkey. Pediatrics International. 49: 938-942.
Chesney M.A, & Tasto, D. L., 1975, The Development of the Menstrual Symptom Questionnaire. Behav. Rev & Therapy. 13: 237-244.
Constantini, N., & Hackney, A.C., 2013, Endocrinology of physical activity and sport, second edition. New York : Springer Science + Business. pp: 21-36. Doi: 10.1007/978-1-62703-314-5_2
Refbacks
- There are currently no refbacks.