HUBUNGAN ANTARA PENILAIAN PASIEN PADA PENAMPILAN MAKANAN DAN RASA MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN
Abstract
Sisa makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo tergolong masih tinggi bila
dibandingkan dengan standar sisa makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan penilaian pasien pada penampilan makanan dan rasa makanan dengan sisa
makanan di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Sidoarjo. Pengumpulan data dilakukan pada
bulan Juni 2016 dengan menggunakan pendekatan desain cross sectional. Besar sampel
adalah 66 orang yang diambil dengan cara proporsional random sampling. Kuesioner
diberikan pada pasien untuk mengetahui pendapat pasien tentang penampilan makanan
(warna makanan, bentuk makanan, konsistensi makanan, besar porsi, cara penyajian
makanan) dan rasa makanan (aroma makanan, bumbu makanan, kematangan, temperatur).
Sisa makanan diperoleh dengan cara penimbangan setiap waktu makan. Sisa makanan
terbanyak adalah pada makan malam yaitu 22.93%. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan antara penampilan makanan dengan sisa makanan pada makan
pagi dan makan malam, namun ada hubungan antara penampilan makanan dan sisa
makanan pada makan siang. Untuk rasa makanan, baik makan pagi, makan siang dan makan
malam terdapat hubungan antara rasa makanan dengan sisa makanan. Rumah sakit perlu
membuat peraturan bagi keluarga yang hendak membesuk agar tidak membawa makanan
untuk pasien saat jam makan, sehingga makanan yang disajikan rumah sakit yang sesuai
dengan diet dapat dikonsumsi oleh pasien
Kata Kunci: Sisa makanan, penampilan makanan, rasa makanan, pasien rumah sakit.
dibandingkan dengan standar sisa makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan penilaian pasien pada penampilan makanan dan rasa makanan dengan sisa
makanan di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Sidoarjo. Pengumpulan data dilakukan pada
bulan Juni 2016 dengan menggunakan pendekatan desain cross sectional. Besar sampel
adalah 66 orang yang diambil dengan cara proporsional random sampling. Kuesioner
diberikan pada pasien untuk mengetahui pendapat pasien tentang penampilan makanan
(warna makanan, bentuk makanan, konsistensi makanan, besar porsi, cara penyajian
makanan) dan rasa makanan (aroma makanan, bumbu makanan, kematangan, temperatur).
Sisa makanan diperoleh dengan cara penimbangan setiap waktu makan. Sisa makanan
terbanyak adalah pada makan malam yaitu 22.93%. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan antara penampilan makanan dengan sisa makanan pada makan
pagi dan makan malam, namun ada hubungan antara penampilan makanan dan sisa
makanan pada makan siang. Untuk rasa makanan, baik makan pagi, makan siang dan makan
malam terdapat hubungan antara rasa makanan dengan sisa makanan. Rumah sakit perlu
membuat peraturan bagi keluarga yang hendak membesuk agar tidak membawa makanan
untuk pasien saat jam makan, sehingga makanan yang disajikan rumah sakit yang sesuai
dengan diet dapat dikonsumsi oleh pasien
Kata Kunci: Sisa makanan, penampilan makanan, rasa makanan, pasien rumah sakit.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.