PENGARUH PERASAN KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria) TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI VAKSIN HEPATITIS B
Abstract
Penyakit hepatitis B merupakan masalah kesehatan masyarakat di Negara berkembang di dunia, termasuk di Indonesia yang disebabkan oleh Virus Hepatitis-B dan menimbulkan terjadinya kerusakan pada stem sel sehingga mempengaruhi produk limfosit. Tanaman kunyit putih (Curcuma zedoaria) mengandung senyawa aktif kurkumin yang dapat digunakan sebagai hepatoprotektor serta mampu memperbanyak jumlah limfosit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perasan kunyit putih (Curcuma zedoaria) terhadap jumlah limfosit pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi vaksin hepatitis B. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2017 di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dan Laboratorium Hematologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan hewan coba mencit galur Balb/c sebanyak 24 ekor. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu perasan kunyit putih. Variabel terikatnya adalah jumlah limfosit. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisa secara statistik dengan uji parametrik uji One Way Anova.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian perasan kunyit putih konsentrasi 100% berpengaruh terhadap jumlah limfosit pada mencit yang diinduksi vaksin hepatitis B. Ditandai dengan adanya peningkatan tertinggi jumlah limfosit dari pemberian perasan kunyit putih selama 21 hari sebesar 2338 /mm3 darah. Diharapkan masyarakat dapat menggunakan kunyit putih sebagai obat alami yang dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh.
Kata Kunci : Kunyit putih (Curcuma zedoaria), hepatitis B, limfosit
References
Afiah A, Arif M., Hardjoeno. 2007. Profil Tes Darah Rutin Dan Jumlah Limfosit Total Pada Penderita HIV/AIDS. Indonesian Journal of Clinical Pathology And Medical Laboratory Vol. 13. No. 2.
Baratawidjaja, KG. 2014. Imunologi Dasar. Edisi XI. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta
Basnet, Purusotam, Basnet, Natasa Skalko. 2011. Curcumin : an anti-inflammatory molecule from a curry spice on the path to cancer treatment. Molecules. Vol. 16. hlm. 4567- 4598
http://www.mdpi.com/1420-3049/16/6/4567
Carvalho FR, Vassao RC, Nicoletti MA, Maria DA. 2010. Effect of Curcuma zedoaria crude extract against tumor progression and immunomodulation. Jurnal Venom Anim Toxins incl Tropical Disease. 16(2): 324-41
Christine. 2007. Thesis: Clonal propagation of C. zedoaria rosc and Zingiber zerumbet smith (zingiberaceae). Universiti Sains Malaysia, Malaysia.
Khusnawati, N.N. et al. 2015. Pengaruh Ekstrak Etanolik 50% Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Terhadap Peningkatan Proliferasi Sel Limfosit Mencit Jantan Galur Balb/C Yang Diinduksi Vaksin Hepatitis B. Traditional Medicine , vol. 20, hlm. 164-169
Koirewoa, Yohanes Adithya, Fatimawali, Weny Indayany Wiyono. 2012. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Dalam Daun Beluntas (Pluchea indica L.). Manado: Universitas Samratulangi
Murwanti, R., E. Meiyanto, A. Nurrochmad, dan Alexxander. 2006. Pengaruh Ekstrak Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria Rosc.) Terhadap Karsinogenesis Paru Yang Diinduksi Oleh Benzo[A]Piren. Jurnal Farmasi Indonesia. 3(2): 53-62.
Nitawati, Ni Putu Meilisa. 2013. Skripsi: Respon Limfosit T Sitotoksik pada Gingivitis Setelah Pemberian Kurkumin. Universitas Jember
Nurdjanah N, Winarti C. 2005. Peluang Tanaman Rempah dan Obat Sebagai Sumber Pangan Fungsional. Jurnal Litbang Pertanian, 24(2)
Pambudi R, Ramadhian R. 2016. Efektivitas Vaksinasi Hepatitis B dalam Menurunkan revalensi Hepatitis B. Vol.5. Universitas Lampung
http://jps.ppjpu.unlam.ac.id/index.php/jps/article/view/24
Pasaribu, DMR. 2014. Patogenesis Virus Hepatitis B. FK Ukrida: Jakarta
Primawati SN, Soelistya Dwi DJ, Zulkifli L. 2013. Profil Kualitatif Komponen Ekstrak Kunyit Putih (Curcuma zedoaria) Dan
VOL
Refbacks
- There are currently no refbacks.