PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN TROMBOSIT HOMOGENASI SECARA MANUAL DAN BLOOD ROLLER MIXER PADA ALAT HEMATOLOGY ANALYZER

Rahma Nur Fitrianti, Anik Handayati, Christ Kartika Rahayuningsih

Abstract


ABSTRACT

Laboratory services are an integral part of health services that are needed in t he implementation of various
health programs and efforts. In the early stages of complete blood hematology examination, the first t hing t hat
must be considered is the homogenization process where the sample used is an EDTA blood sample. The
homogenization process itself can be done manually or using a blood roller mixer. Like erythrocytes, pla telets
have the properties of aggregation and adhesion. Aggregation and adhesion can be caused by imperfect
homogenization process. EDTA is an anticoagulant that can prevent platelets from clumping so t hat EDTA is
very well used as an anticoagulant in platelet count. This research is a comparative study with a cross sectional
approach to several objects. The research was carried out in May 2019 at t he Ga yungsari Regional Healt h
Laboratory, Surabaya City. Sampling using purposive sampling technique with a total sample of 10 respondents
taken from students majoring in health analysis Poltekkes Kemenkes Surabaya. The average result s of t he
manual homogenization of the platelet count every 5 minutes and the homogenization of the blood roller mixer
5 minutes have a difference of 2.40%. Meanwhile, the manual homogenization of the platelet count every 10
minutes and the homogenization of the blood roller mixer 10 minutes had a difference of 1.77%. The conclusion
obtained from the statistical results of the One-Way ANOVA test was obtained by Sig. (2-tailed) p>0.05, it ca n
be concluded that there is no significant difference in the results of manual homogenization of platelets every 5
minutes, 10 minutes and 5 minutes, 10 minutes blood roller mixer on a hematology analyzer.
Keywords : Manual homogenization; blood roller mixer; homogenization time; platelet count

ABSTRAK
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang sa ngat dibut uhkan
dalam pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan (Depkes, 2004). Pada tahap awal pemeriksaan
hematologi darah lengkap hal pertama yang harus diperhatikan adalah proses homogenisasi dimana sampel
yang digunakan merupakan sampel darah EDTA. Proses homogenasi itu sendiri bisa secara manual a tau
menggunakan blood roller mixer. Seperti halnya eritrosit trombosit memiliki sifat beragregasi dan a dhesi.
Agregasi dan adhesi dapat disebabkan oleh proses homogenasi yang tidak sempurna. EDTA merupakan
antikoagulan yang dapat mencegah trombosit menggumpal sehingga EDTA sangat baik dipakai sebagai
antikoagulan pada hitung trombosit. Penelitian ini merupakan penelitian komperatif dengan pendekatan
cross sectional terhadap beberapa obyek. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2019 di di laborat orium
Kesehatan Daerah Gayungsari Kota Surabaya. Pengambilan sampel menggunakan t eknik purposive
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 10 responden yang diambil da ri mahasiswa j urusan analis
kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Hasil rerata pemeriksaan jumlah trombosit homogenasi secara
manual setiap 5 menit dan homogenasi 5 menit blood roller mixer mempunyai perbedaan 2,40%.
Sedangkan pemeriksaan jumlah trombosit homogenasi secara manual setiap 10 menit dan homogenasi 10
menit blood roller mixer mempunyai perbedaan 1,77%. Kesimpulan yang didapat dari hasil st a tist ika uj i
One-Way ANOVA diperoleh Sig. (2-tailed) p>0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
perbedaan yang bermakna terhadap hasil pemeriksaan trombosit homogenasi seca ra manual set iap 5
menit,10 menit dan 5 menit, 10 menit blood roller mixer pada alat hematology analyzer.
Kata Kunci : Homogenasi manual; blood roller mixer; waktu homogenasi; jumlah trombosit


References


DAFTAR PUSTAKA

Aulia SN, Ma k’ruf MR, Kholiq A. Blood Roller Mixer dilengka pi dengan Setting Waktu, Setting

Kecepatan dan Pengkondisi Suhu. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Teknik Elekt ro medik Polit eknik

Kesehatan Surabaya; 2016.

D’Hiru. Live Blood Ana lysis. Ja karta : Gra media ; 2013.

Elfiansyah A, Hutabarat NDRV. Pengaruh Modifikasi Timer Pada Pengendali Roller Mixer. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektromedik Fakultas Sain Teknologi Dan Informasi Universitas Sari Mutiara

Medan; 2017. 1(1).

Fitria L,Llliy LL, Dewi RI. Pengaruh Antikoagulan dan Waktu Penyimpanan terhadap Prof il He ma t o lo gis

Tikus (Ra ttus norvegicus Berkenhout, 1769) Galur Wistar. Jurnal ilmiah Mahasiswa Fakultas Biologi

Universitas Gadjah Mada; 2016. 33(1).

Handayani EM. Pengaruh Penundaan Pemeriksaan Spesimen Darah yang Disimpan Pa da Suhu Ruang,

Ruang AC dan Lemari Es Terhadap Jumlah Trombosit. Skripsi, Mahasiswa Program St udi DI V Ana lis

Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang; 2017.

Hartini, Ardiya G, Tarmizi MI. 2 Perbandingan Teknik Homogenisasi Darah EDTA Dengan Teknik Inversi

Dan Teknik Angka Delapan Terhadap Jumlah Trombosit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Analis

Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang; 2018. 13(2).

Hoffbrand A.V, Pettit JE, Moss PAH. Kapita Selekta Hematologi Edisi 4. Jakart a: EGC Penerbit Buku

Kedokteran; 2005.

Junitasari. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Darah Rutin pada Pemberian Antikoagulan EDTA Konvensional

dengan EDTA Vacutainer. Karya Tulis Ilmiah, Mahasiswa Program Studi DIII Analis Kesehatan Fakultas

Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang; 2017.

Marpiah S. Pengaruh Penundaan Darah K3EDTA Terhadap Jumlah Trombosit Me n ggu n a k a n Au t o ma t ic

Hema tology Analyzer. Skripsi, Mahasiswa Program Studi DIV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang; 2017.

Pitono AJ, Wahid A. Maret Perbandingan Kadar Trombosit Pada Penggunaan Antikoagulan EDTA Cair dan

Serbuk Metode Impedance Flowcytometri. Jurnal Kesehatan STIKES Rajawali Bandung; 2013. 33(1).

PT Sysmex Indonesia. The Understanding of Hemolytic, Icteric and Lipemia (HIL) Sa mples. Jakarta

Selatan; 2014.

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2013 t entang cara Penyelenggaraan

Laboratorium Klinik yang baik. Lampiran Peraturan Menteri KesehatanTahun 2013, No. 43. Sekretariat

Negara. Jakarta; 2013.

Sari BK. Insidensi Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Bangilan Kabupaten Tuban. Karya Tulis I lmiah,

Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surabaya, Jurusan Analis Kesehatan, Surabaya; 2017.

Siregar MT, Wulan WS, dkk. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Kendali Mutu. Edisi

Pertama. Surabaya; 2018.

Tamsuri A. Klien Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Penerbit Buku Kedokteran; 2009.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.