EFEKTIFITAS PENAMBAHAN LARUTAN NAOH DAN KOH PADA SPUTUM PENDERITA TB PARU UNTUK PEMERIKSAAN BTA SECARA MIKROSKOPIS
Abstract
ABSTRACT
This study aimed to determine the effectiveness of adding NaOH and KOH solutions as a decontaminant
in the microscopic discovery of BTA. The addition of NaOH and KOH solutions can affect the preparat ion of
sputum specimens to be cleaner than preparations that are not given the addition of NaOH and KOH solutions.
The type of research used was Experimental Observation, which was comparing NaOH and KOH to determine
the effectiveness as a decontaminant in the microscopic discovery of AFB. This research was conducted a t t he
Tembok Dukuh Health Center Surabaya in March-April 2019 with a total of 23 respondents. Before st aini ng,
the specimen was added with a decontaminant that aimed to kill germs other t han BTA. a ddit ion of Na OH
solution with concentration (3%, 4%, and 5%) and KOH solution with concentration (3%, 4%, a nd 5%). The
results of statistical tests on the number of acid-fast bacteria (BTA) using Kruskal showed t hat t here wa s no
effect of adding NaOH and KOH solutions to the number of acid-fast bacteria.
Keywords: Mycobacterium tuberculosis, AFB, Decontamination, NaOH, KOH, Sputum, Microscopy
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penambahan la rutan Na OH dan KOH sebagai
dekontaminan dalam penemuan BTA secara mikroskopis. Penambahan larutan NaOH dan KOH dapat
memperngaruhi sediaan spesimen sputum menjadi lebih bersih daripada sediaan yang tdiak diberi penambahan
larutan NaOH dan KOH. Jenis penelitian yang digunakan berupa Observasional Eksperimental yaitu
membandingkan NaOH dan KOH untuk mengetahui efektifitas sebagai dekontaminan dalam penemuan BTA
secara mikroskopis. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tembok Dukuh Surabaya pada bulan Maret -April
2019 dengan jumalh 23 responden. Sebelum dilakukan pewarnaan, spesimen ditambahkan dekontaminan yang
bertujuan untuk membunuh kuman selain BTA. penambahan larutan NaOH denga konsentarsi (3%, 4%, dan 5%)
dan larutan KOH dengan konsentrasi (3%, 4%, an 5%). Hasil uji statistik pada jumlah bakteri tahan asam (BTA)
menggunakan Kruskal meunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh penambahan la rutan Na OH dan KOH
terhadap jumlah bakteri tahan asam.
Kata kunci: Mycobacterium tuberculosis, BTA, Dekontaminasi, NaOH, KOH, Sputum, Mikroskopis
Full Text:
MARDIYATUS S, D TITIK, WISNU IReferences
DAFTAR PUSTAKA
Chen P, Shi M, Feng G-D, Liu J-Y, Wang B-J, Shi X-D. A highly efficient Ziehl-Neelsen stain: identifying
de novo intracellular Mycobacterium tuberculosis and improving detection of extracellular M. tuberculosis
in cerebrospinal fluid. 2012. Diakses pada 06 Februari 2019. Available
from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2223844 8#.
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Nasiona l penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. 2002.
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Ja ka rta : Departemen
Kesehatan RI. 2005.
Handarini S, dan Pakpahan E. Perbandingan Penggunaan KOH Dan Naoh Dalan De proteinase Sampel
Sputum Untuk Isolasi DNA Mycobacterium Tuberculosis. Jurnal Kesehatan Rajawali. 2012;Vol : 4.
Jawets, Melnick dan Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 25. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2012
Kementerian Kesehatan RI. Infodatin. Jakarta: Kemenkes RI. 2018; ISSN 2442-7659.
Siregar S, Supriatin Y dan Noor L. Efektivitas Variasi Garam Salmiak (NH4Cl) Dan Sentrifugasi Pada
Pemeriksaan Basil Tahan Asam Penderita Tuberculosis, Jurnal Teknologi Laboratorium. 2017;Vol. 6:2338 –
Vandepitte J, Verhaegen J, Engbaek K, Rohner P. Basic Laboratory Procedures In Clinica l Bacteriology.
Edisi 2. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 2003
Wahyuningsih E. Pola Klinik Tuberkulosis Paru di RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Juli 2012-Agustus
Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.2014
Refbacks
- There are currently no refbacks.