PERBEDAAN KADAR ALBUMIN SERUM SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK

Meike Dian Ambarwati, Anik Handayati

Abstract


Intisari - Penyakit gagal ginjal kronik merupakan masalah kesehatan dunia yang memerlukan perhatian karena pada tahun 1990 menempati peringkat ke-27 dan setiap tahun angka penderita meningkat, pada tahun 2010 di Indonesia menempati peringkat ke-10. Gagal ginjal kronik merupakan suatu penyakit kerusakan pada fungsi ginjal dan hemodialisa merupakan salah satu terapi pada penderita gagal ginjal kronik tahap akhir.Sedangkan albumin serum pada penderita gagal ginjal kronik merupakan sebagai indikasi keadaan nutrisi dan pengendali tekanan osmotik pada plasma darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perbedaan antara kadar albumin serum sebelum dan sesudah hemodialisa pada penderita gagal ginjal kronik di RSUD Dr. Soeroto, Ngawi. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan pendekatan pretest dan postest design, dilakukan di Unit Hemodialisa dan Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. Soeroto, Ngawi, pada bulan Maret-Mei 2018. Sampel penelitian dimbil dengan teknik Purposive Random Sampling dengan kriteria penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa yang berusia 45-54 tahun dengan lama hemodialisa 1-12 bulan dan frekuensi hemodialisa sebanyak 2 kali seminggu. Hasil penelitian menunjukkan nilai asymp.signifikan (2-tailed) atau nilai p sebesar 0,000 <0,05, yang berarti H0 ditolak, Hi diterima. Kesimpulannya bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar albumin serum sebelum dan sesudah hemodialisa pada penderita gagal ginjalkronik.
Kata Kunci :Gagal Ginjal Kronik, Albumin Serum, Hemodialisa


Refbacks

  • There are currently no refbacks.